KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberi keselamatan dan kesempatan,
sehingga dapat menyelesaikan makalah Konsep kebidanan yang berjudul “Pre
Eklamsi”.
Shalawat dan salam tak lupa kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat sekalian.
Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ibu
“Herna Herlinda, SST” yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah
ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Langsa, Januari 2010
Penyusun
Kelompok VI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................... 1
A. Pengertian Preeklampsia............................... 1
B. Epidemiologi Preeklampsia............................ 2
C. Etiologi Preeklampsia................................... 3
D. Patofisiologi Preeklampsia............................. 3
E. Gambaran Klinis Preeklampsia........................ 4
F. Diagnosis Preeklampsia................................. 4
BAB II MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT........................... 6
I. Pengumpulan Data...................................... 6
II. Interpretasi Data........................................ 11
III. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial......... 12
IV. Tindakan Segera / Kolaborasi......................... 12
V. Rencana Manajemen................................... 13
VI. Implementasi/Pelaksanaan............................ 13
VII. Evaluasi................................................... 14
BAB III PENDOKUMENTASIAN SOAP................................ 15
BAB IV PEMBAHASAN................................................. 17
BAB V PENUTUP...................................................... 19
A. Kesimpulan............................................... 19
B. Saran....................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN PREEKLAMPSIA
Preeklampsia
ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
trimester III kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada
molahidatidosa. (Hanifa Wiknjosastri, 2007).
Preeklampsia
merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ
akibat vasospasme dan aktivitas endotel, yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah dan proteinuria (Cunningham et al, 2003,
Matthew warden, MD, 2005). Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan 37
minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja pertengahan kehamilan.
Preeklampsia dapat berkembang dari Preeklampsia yang ringan sampai
Preeklampsia yang berat (geogre, 2007). Preeklampsia terbagi atas 2
bagian, yaitu :
a. Preeklampsia ringan, bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :
a) Tekanan darah 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pelaksanaan 6 jam.
b) Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pelaksanaan 6 jam.
c) Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
d) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2 urin keteter atau midstream.
b. Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b) Oligouria, urin kurang dari 40 cc/24 jam
c) Proteinuria lebih dari 3gr/liter
d) Adanya gangguan selebral, gangguan virus dan rasa nyeri di epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).
B. EPIDEMIOLOGI PREEKLAMPSIA
a. Frekuensi Preeklampsia
Di
Indonesia frekuensi kejadian Preeklampsia sekitar 3-10% (menurut
Triadmojo, 2003) sedangkan di Amerika serikat dilaporkan bahwa kejadian
Preeklampsia sebanyak 5% dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000
kelahiran). (menurut Dawn C Jung, 2007).
Pada
primigravida frekuensi Preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan
dengan multigravida, terutama primigravida muda, pada (tahun 2000)
mendapatkan angka kejadian Preeklampsia dan eklamsia di RSU Tarakan
Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari 1413 persalinan selama
periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan Preeklampsia
sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsia 13 kasus eklamsia 13 kasus (0,9%).
Dari kasus ini terutama dijumpai pada usia 20-24 tahun dengan
primigravida (17,5%).
b. Faktor Risiko Preeklampsia
a) Riwayat Preeklampsia
b) Primigravida,
karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat (blocking
antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya
Preeklampsia
c) Kegemukan
d) Kehamilan ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai bayi kembar atau lebih.
e) Riwayat
penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik,
diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik
arthritis atau lupus.
C. ETIOLOGI PREEKLAMPSIA
Etiologi
Preeklampsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya, oleh karena itu disebut “penyakit teori”, namun belum ada
yang memberikan jawaban yang memuaskan. Teori sekarang yang dipakai
sebagai penyebab Preeklampsia adalah “teori iskemia plasenta”. Namun
teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang berkaitan dengan
penyakit ini.
D. PATOFISIOLOGI PREEKLAMPSIA
Pada
Preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan
patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan
oleh vasospasme dan iskemia (Cunningham, 2003). Perubahannya pada
organ-organ :
a) Perubahan hati perdarahan yang tidak teratur terjadi rekrosis, thrombosis pada lobus hati rasanya nyerim epigastrium
b) Retima
c) Metabolism air dan elektrout
d) Mata
e) Otak, pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada korteks serebri.
f) Uterus aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta.
g) Paru-paru, kematian ibu pada preeclampsia dan eklamsia biasanya disebabkan oleh edema paru.
E. GAMBARAN KLINIS PREEKLAMPSIA
a. Gejala Subjektif
Pada
Preeklampsia didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma,
diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau
muntah-muntah karena perdarahan subkapsuer spasme areriol. Gejala-gejala
ini sering ditemukan pada Preeklampsia yang meningkat dan merupakan
petunjuk bahwa eklamsia akan timbul. Tekanan darahpun akan meningkat
lebih tinggi, edema dan proteinuria bertambah meningkat.
b. Pemeriksaan Fisik
Pada
pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan meliputi; peningkatan tekanan
sistolik 30 mmHg dan diastolic 15 mmHg atau tekanan darah meningkat
lebih dari 140/90 mmHg. Tekanan darah pada Preeklampsia berat meningkat
lebih dari 160/110 mmHg dan disertai kerusakan beberapa organ. Selain
itu kita juga akan menemukan takikarda, takipnu, edema paru, perubahan
kesadaran, hipertensi ensefalopati, hiperefleksia, perdarahan otak.
F. DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA
Diagnosis
Preeklampsia dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan pemeriksaan
laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka Preeklampsia dapat
diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu :
1) Preeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a) Tekanan
darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih, atau
kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih setelah 20 minggu kehamilan dengan
riwayat tekanan darah normal.
b) Proteinuria kuantitatif ≥ 0,3 gr perliter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter atau midstearm.
2) Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b) Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+.
c) Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
d) Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis
f) Trombositopenig (gangguan fungsi hati)
g) Pertumbuhan janin terhambat.
BAB II
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS BIODATA
Nama Pasien
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
Telp
Alamat kantor
Telp
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
Ny. Y
23 Tahun
Aceh
Islam
SMP
IRT
Seulalah
0641-54103
-
-
|
Nama suami
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Telp
Alamat kantor
Telp
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
Tn. K
25 Tahun
Padang/Indo
Islam
SMA
Wiraswasta
Seulalah
0641-54103
-
-
|
B. ANAMNESA
Pada tanggal : 21 Juli 2009 pukul : 13.30 WIB
1. Alasan kunjungan : Periksa kehamilan
2. Keluhan
utama : Penglihatan kabur, nyeri kepala berat, nyeri didaerah
uluhati, lelah, bengkak pada tangan, kaki dan muka.
3. Riwayat kehamilan sekarang ini : G1 Po Ab0
1. Riwayat menstruasi
HPHT : 13 Januari 2009 – TTP : 12 Okt 2009
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3 x ganti duk
Dismenerhoe : ada
Teratur/tidak : teratur
Lamanya : ± 6 hari
Konsitensi darah : cair + gumpal
2. Tanda-tanda kehamilan : tmt I
Haid yang berhenti
3. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : 16 minggu
Pergerakan fetus 24 jam terakhir : 25 kali
4. Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini :
Rasa lelah : ada
Mual muntah yang lama : tidak ada
Nyeri perut : tidak ada
Sakit kepala berat : ada
Penglihatan kabur : ada
Nyeri BAK : tidak ada
Rasa gatal pada vulva dab vagina/sekitarnya : tidak ada
Pengeluaran cairan pervagina : tidak ada
Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada
Oedema : ada
5. Diet /makan seharu-hari
Komposisi : nansi+ikan+sayur
Pola makan : 3 kali sehari
Perubahan makan yang dialami
- Ngidam : tidak ada
- Nafsu makan : berkurang
6. Pola eliminasi :
- BAB : 1-2x/hari
- BAK : -7x/hari
7. Aktivitas sehari-hari : IRT
8. Pola istirahat dan tidur : siang ± 1 jam, malam ± 7 jam
9. Seksualitas : 2x seminggu
10. Imunisasi :
TT1 tanggal : 11 Juli 2009
TT2 tanggal : 10 Agustus 2009
4. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : belum ada
No
|
Tgl/thn/pertolongan
|
Tempat pertolongan
|
Usia kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Pertolongan
|
Penyakit kehamilan&persalinan
|
anak
| |||
Jenis
|
BB
|
PB
|
Keadaan
| |||||||
1
|
Hamil ini
|
27 Minggu
|
PEB pada kehamilan
| |||||||
5. Riwayat kehamilan kembar : belum ada
6. Riwayat KB / kontrasepsi yang pernah digunakan : belum ada
7. Riwayat Kesehatan
1. Penyakit yang pernah diderita :
§ Jantung : tidak ada
§ Hipertensi : tidak ada
§ Hepatitis : tidak ada
§ DM : tidak ada
§ Ginjal : tidak ada
§ PMS dan HIV/AIDS : tidak ada
§ Epilepsi : tidak ada
§ Lain-lain : tidak ada
2. Perilaku kesehatan
§ Penggunaan alcohol / obat-obatan sejenisnya : tidak ada
§ Obat-obatan / jamu : tidak ada
§ Merokok / makan sirih : tidak ada
§ Irigasi vagina / ganti pakaian dalam : tidak ada
8. Riwayat Sosial :
1. Status Perkawinan : syah
§ Jumlah : 1 x
§ Kawin : umur : 21 Tahun
Lamanya : 4 tahun
2. Kehamilan ini direncanakan / tidak : direncanakan
3. Jenis kehamilan yang diharapkan : laki-laki
4. Rencana mengasuh anak : sendiri
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
1. Keadaan umum : Compos Mentis
2. Tanda vital
§ Tekanan darah : 160/110 mmHg
§ Denyut nadi : 80x / menit
§ Pernafasan : 16x / menit
§ Suhu : 370C
3. Lila : 24 cm
§ TB : 162 cm
§ BB (sebelum hamil) : 55 kg
§ BB (selama hamil) : 68 kg
4. Pemeriksaan Obstetri
1) Inspeksi
§ Muka : Edema
§ Conjungata : tidak pucat
§ Sclera mata : normal
§ Leher : Struma : tidak ada
Vena jugularis : normal
§ Dada : simetris : ya
§ Mamae : Benjolan : tidak ada
Striae : ada
Ariola : menghitam
Papilla : Menonjol
§ Pinggang nyeri : tidak ada
§ Ekstramitas : oedema tangan dan jari : ada
Oedema tibia : ada
Betis merah/lembek/keras : tidak ada
Varices tungkai : tidak ada
Reflex patella kanan : ada
§ Abdomen : Bekas luka : tidak ada
Pembesaran perut : ada
Bentuk perut : bundar
Oedema : tidak ada
Acites : tidak ada
2) Palpasi Uterus
§ TFU : 27 cm
§ Kontraksi : ada
§ Letak : membujur
§ Presentasi : kepala
§ Posisi janin : puki
§ Penurunan kepala : konvergen (belum masuk PAP/pintu atas panggul)
§ TBBJ : 2480 gram
3) Auskultasi
§ DJJ : ada/terdengar Tempat : 3 jari diatas umbilicus
§ Frekuensi : 126x/menit teratur/tidak : teratur
4) Genetalia (Inspeksi)
§ Vulva dan vagina : Varices : tidak ada
Luka : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Nyeri : tidak ada
§ Perineum : bekas luka / luka parut : tidak ada
§ Lain-lain : tidak ada
D. UJI DIAGNOSTIK
§ Pemeriksaan laboratorium
§ Pemeriksaan darah : dilakukan
§ Haemoglobin : 10 gr%
§ Haemotokrit : tidak dilakukan
§ Pemeriksaan urine : dilakukan
§ Protein : 3+
§ Albumin : tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Identifikasi diagnose, masalah dan kebutuhan
DX
: Ibu primigravida dengan usia kehamilan 27 minggu, presentasi kepala,
janin hidup, intrauteri, tunggal, dengan preeclampsia berat
DS : - Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran
- Ibu mengatakan sakit kepala berat, nyeri didaerah uluhati,
lelah, penglihatan kabur, serta bengkak pada tangan, kaki dan muka.
DO : - Ibu G1P0A0 hamil 28 minggu
- HPHT : 13 januari 2009
- TTP : 20 oktober 2009
- Inspeksi : edema pada tangan, kaki dan muka
- Vital sign : TD : 160/110 mmHg
Denyut nadi : 80x / menit
Pernapasan : 16x / menit
Suhu : 370C
- BB : 55 kg menjadi 68 kg
- Palpasi Uterus
TFU : 3 jari diatas umbilicus
DJJ : ada/teratur : 126 x / menit
TBBJ : 2480 gram
- Pemeriksaan lab : Golda : O
Hb : 10 gr %
Protein Urine : 3 +
Masalah : Ibu cemas dengan proses persalinan dan dengan keadaan umumnya yang kurang baik.
Kebutuhan : KIE tentang kehamilan dan masalah yang berhubungan dengan kondisi ibu.
III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Identifikasi diagnose dan masalah potensial disesuaikan dengan diagnose dan masalah yang sudah diidentifikasi.
IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi Dengan Dokter Obgyn
V. RENCANA MANAJEMEN
Tanggal : 21 Juli 2009 Pukul : 13.30 Wib
Meliputi :
§ Pemberian obat
§ Anjurkan ibu untuk di rawat di RS
§ Anjurkan ibu untuk istirahat total
§ Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
§ Beri KIE kepada ibu tentang kehamilan dan masalah yang berhubungan dengan kondisi ibu
§ Beri support mental pada ibu
VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Tanggal : 21 Juli 2009 Pukul : 13.30 Wib
§ Memberikan obat :
Pasang infuse dengan cairan Dex 5% dengan kecepatan 15-20 tetes / menit
Beri MgSO4 2 gr
§ Menganjurkan ibu agar segera di rawat di RS agar memperoleh pengobatan dan pengawasan yang intensif dari pihak RS
§ Menganjurkan ibu untuk lebih banyak beristirahat, dan jangan terlalu banyak bekerja
§ Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta suplemen Ca dan Mg
§ Member semangat pada ibu, agar ibu tidak terlalu cemas pada saat proses persalinan yang akan dihadapi ibu.
VII. EVALUASI
Tanggal : 21 Juli 2009 Pukul : 14.30 wib
§ Setelah MgSO4
diberikan TD ibu menjadi 150/90 mmHg, dan ibu tidak lagi merasa lelah
serta bengkak pada tangan, kaki dan muka sudah mulai berkurang.
§ Setelah ibu memperoleh perawatan dan pengobatan di RS, keadaan umum ibu sudah mulai membaik
§ Ibu
menerima dan melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan /
bidan, dan ibu tidak cemas lagi dengan kehamilan dan keadaannya.
BAB III
PENDUKOMENTASIAN SOAP
Tanggal : 21 Juli 2009 Pukul : 13.30 Wib
S
: Ny. B 25 tahun, hamil pertama usia kehamilan 27 minggu, datang klinik
bidan dengan keluhan penglihatan kabur, nyeri kepala berat, lelah,
nyeri di daerah uluhati, serta bengkak pada tangan, kaki dan muka.
O : Ibu G1P0A0 hamil 28 minggu
- Keadaan umum : compos mentis
- Keadaan emosional : cemas
- HPHT : 13 januari 2009
- TTP : 20 oktober 2009
- Inspeksi : edema pada tangan, kaki, dan muka
- Vital sign : TD : 160/110 mmHg
Denyut nadi : 80x / menit
Pernapasan : 16x / menit
Suhu : 370C
- BB : 55 kg menjadi 68 kg
- Palpasi uterus : TFU : 3 jari diatas umbilicus
DJJ : ada/teratur : 126x/menit
TBBJ : 2480 gram
- Pemeriksaan lab : Golda : O
Hb : 10 gr %
Protein urine : 3+
A
: Ibu primigravida usia kehamilan 27 minggu dengan preeklamsia berat,
jika keadaan tersebut masih berlanjut maka akan menjadi eklamsia dan
harus melakukan kerjasama dengan ahli medis (dr. obgin)
P : memberikan obat :
Pasang infuse dengan cairan Dex 5% dengan kecepatan 15 – 20 tetes / menit. Beri MgSO4 2 gr
- Mengajurkan ibuy agar segera di rawat di RS agar memperoleh pengobatan dan pengawasan yang intensif dari pihak RS
- Mengajurkan ibu untuk lebih banyak beristirahat dan meninggalkan pekerjaan yang dianggap dapat membuat ibu menjadi lelah.
- Mengajurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi serta suplemen Ca dan Mg.
- Memberi semangat kepada ibu, agar ibu tidak terlalu cemas pada saat proses persalinan yang akan dihadapi.
Evaluasi
Tanggal : 21 Juli 2009 Pukul : 14.30 Wib
- Setelah MgSO4
diberikan TD ibu menjadi 150 / 90 mmHg, dan ibu tidak lagi merasa lelah
serta bengkak pada tangan, kaki, dan muka sudah mulai berkurang.
- Setelah ibu memperoleh perawatan dan pengobatan di RS, keadaan umum ibu sudah mulai membaik.
- Ibu
menerima dan melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan /
bidan, dan ibu sudah tidak cemas lagi dengan kehamilan dan keadaannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Preeklampsia berat adalah timbulnya hipertensi ≥
160/110 mmHg disertai proteinuria dam atau edema pada kehamilan setelah
20 minggu. Pada kasus ini ibu dikatakan mengalami preeclampsia berat
karena mengalami hipertensi, yaitu tekanan darah sebesar 160/110 mmHg
dan disertai proteinuria +3. Hipertensi terjadi sebagai usaha untuk
mengatasi kenaikan tahanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat
tercukupi.
Penurunan
filtrasi glomerulus akibat spasmus arteriole ginjal menyebabkan
filtrasi natrium melalui glomerulus menurun yang men yebabkan retensi
garam dan juga retensi air. tanda lain dari preeclampsia berat yang
tidak dijumpai pada kasus ini adalah Oliguria, jumlah produksi urine
< 500 cc / 24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin darah.
Pada
keadaan lanjut dapat terjadi oliguria atau anuria. Gangguan visus :
mata berkunang-kunang karena terjadi vasospasme, edema/ablation retina.
Hal ini dapat diketahui dengan oftalmoskop. Gangguan serebral : kepala
pusing dan sakit kepala karenba adanya resistensi pembuluh darah dalam
otak. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen
karena regangan selaput hati oleh perdarahan atau edema atau sakit
akibat perubahan pada lambung.
Edema
paru merupakan penyebab utama kematian pada penderita preeclampsia dan
eklampsia. Komplikasi ini terjadi sebagai akibat dekompensasio kordis
kiri. Pertumbuhan janin terhambat (IUGR) terapi preeclampsia berat
menggunakan MgSO4 40% 15 cc dalam 500 cc larutan Rl (drip 28 tetes/menit) dan MgSO4
40% 4 g IV (bolus) dalam kasus ini terbukti efektif dalam mencegah
terjadinya kejang pada penderita. Pemberian nifedipin 3x 10 mg peroral
juga efektif pada pasien ini. Setelah bayi lahir keadaan tekanan darah
pasien segera turun dan berada dalam keadaan normotensi (tekanan darah
normal) sehingga pemberian MgSO4 tidak dilanjutkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu
kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil, penyakit ini
ditandai dengan tekanan darah yang meninggi diikuti oleh peningkatan
kadar protein dalam urine. Dan dapat menyebabkan gangguan peredaran
darah pada plasenta. Hal ini menyebabkan berat badan bayi yang akan
dilahirkan relative kecil, si ibu akan melahirkan secara premature.
Wanita
yang terkena eklampsia juga sering mengalami peningkatan TD, gagal
ginjal, kejang-kejang dan dapat menyebabkanm koma, atau bahkan kematian
baik sebelum atau setelah melahirkan.
B. Saran
Makalah
ini disusun agar para pembaca khususnya pada wanita hamil agar selalu
memeriksakan kehamilannya, kepada tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, dkk, editor, Kapita selekta kedokteran, jilid I. edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius FKUI, 2001
Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta, 1998.
http://www.scribd.com/doc/899951/laporan kasus preeklampsia nas.
http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia dan eklampsi pada kehamilan.
http://khuheimi.blogspot.co,/2006/08/preeklampsia dan eklampsi.html.
Hanifa. Ilmu Kebidanan ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta 2005
http://kuliahbidan.wordpress.com
tulisan ini juga dapat dibaca pada blog saya yang lain (klik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar